JAKARTA: Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan segera mengumumkan secara rasmi lokasi pemindahan ibu kota baharu pada pada bulan depan.
“Ya kan memang sudah dari dulu saya sampaikan pindah ke Kalimantan. Nah, Kalimantannya yang Kalimantan mana yang belum. Nanti kita sampaikan pada Ogoslah,” kata Presiden.
Beliau berkata demikian ketika mengunjungi kawasan wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, Ajibata, Toba Samosir, Sumatera Utara seperti dilapor Kompas.
Jakarta dengan 30 juta penduduk termasuk di daerah sekitarnya kini begitu sesak dan mengalami kesesakan lalu lintas yang teruk setiap hari.
Ibu kota Indonesia itu dijangka tenggelam dan semakin mendap kerana penggunaan air di bawah tanah yang melampau.
Kehilangan akibat kesesakan lalu lintas pada 2013 dianggarkan sekitar RM17 bilion setiap tahun dan dijangka mencecah RM35 bilion pada tahun depan.
Sebelum ini Jokowi dipetik berkata, Jakarta akan terus menjadi jantung ekonomi negara, manakala pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa akan melimpahkan pembangunan ke kawasan terbabit.
Sejak kemerdekaan pada 1945, tumpuan pembangunan adalah pada Pulau Jawa yang kini mempunyai penduduk lebih 100 juta.
Ekonomi Jakarta menyumbang kepada 17 peratus ekonomi negara, hampir sama dengan Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara.
Hingga kini, Presiden Indonesia menyatakan, kajian pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta belum selesai.
“Kajian itu meliputi potensi kebencanaan, sumber daya air, aspek ekonomi, demografi, sosial politik dan keamanan,” kata Kompas.
Presiden menegaskan, pemerintah tidak ingin terburu-buru terkait rencana pemindahan ibu kota negara 270 juta jiwa itu.
Namun demikian, katanya, pemerintah ingin kajian ini segera diputuskan.
Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro berkata, bahawa pemindahan ibu kota negara dari Jakarta akan diumumkan oleh Presiden.
Menurut Bambang, lokasi pemindahan ibu kota ada di Pulau Kalimantan. Namun ia enggan menyatakan nama provinsinya.
“Pulaunya Kalimantan, provinsinya nanti (menyusul),” kata Bambang.
Sebelum ini Jokowi telah mengunjungi dua lokasi di Kalimantan yang dinilai berpotensi sebagai ibu kota negara baru.
Kedua-duanya yakni Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kaltim) dan Kabupaten Gunung Mas (Kalteng).
Pemidahan ibu kota Indonesia ke Pulau Borneo itu dijangka akan memberi kesan langsung dari segi sosioekonomi kepada penduduk di Sarawak. – SarawakVoice